Senin, 26 Juli 2010
Membagi rahasia yang sudah dicoba
Jumat, 23 Juli 2010
4 Tipe Pekerja Dalam Sebuah Tim
Artikel diambil dari TDWCLUB
Anda pasti pernah mengalami hal ini. Sebuah tim dibentuk, dan anda termasuk didalamnya. Tim ini bisa tim kecil dari divisi dimana anda bekerja, tim antar divisi, tim karang taruna, tim perayaan HUT 17 Agustus, tim perayaan Tahun Baru dan sebagainya.
Ada beberapa kemungkinan yang terjadi adalah :
Tim terdiri dari orang-orang yang akhli di bidang masing-masing, bekerja sama saling melengkapi dan semuanya sukses mencapai tujuan. Bisa juga terjadi tim terdiri dari orang-orang tidak kompeten sehingga tujuan tim tidak tercapai.
Yang menyedihkan adalah tim yang terdiri dari orang-orang kompeten, tapi gagal total mencapai tujuan yang diinginkan. Kondisi yang terjadi antara lain: semua anggota bicara terus & tidak ada action, semua anggota bikin rencana terus & tidak ada wujudnya, semua anggota tim bekerja tanpa arah dan bisa juga semua anggota tim bekerja lurus sesuai pola di masa lalu. Fenomena terakhir cukup banyak terjadi, dimanapun di dunia.
Untuk mempermudah pemahaman, artikel ini mengutip cerita film terkenal “The Ocean Eleven”. Film ini mengisahkan sebuah tim yang dibentuk untuk merampok 3 kasino di Las Vegas dalam 1 malam, ketika berlangsung pertandingan tinju dan tanpa kekerasan.
Menurut Robert G Allen dalam bukunya “The One Minute Millionaure”, manusia yang bekerja dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:
1. Kelinci
Danny Ocean berperan sebagai Kelinci, yaitu orang yang memiliki imajinasi paling liar. Mereka termasuk cerdas karena dapat berpikir di luar aturan baku yang ada.Istilahnya adalah “out of the box”. Jika tidak memiliki teman tipe burung hantu, kura-kura dan tupai, orang tipe kelinci dapat menjadi orang yang menyebalkan karena dapat berpindah dari 1 ide ke ide lain dengan cepat. Danny Ocean adalah orang yang punya ide “Edan” merampok 3 kasino sekaligus dimana pemiliknya adalah orang paling kejam di dunia judi.
2. Burung hantu
Mereka yang termasuk kelompok burung hantu – seperti Rusty Ryan – dalam film tsb – adalah mereka yang mampu menyusun rencana detail untuk mewujudkan ide dari si Kelinci. Dalam film, Rusty menyusun detail rencana tentang perekrutan anggota tim, mencari pihak yang mampu mendanai operasi perampokan, mencari skill yang dibutuhkan, mencari peralatan dan mencari peluang.
3. Kura-kura
Ini adalah kelompok manusia yang sedikit pesimis sehingga selalu berusaha mencari celah menemukan kelemahan suatu peluang. Manusia tipe ini dibutuhkan agar rencana yang dibuat tim dapat dinilai dengan objektif.
4. Tupai
Mereka yang termasuk kelompok ini adalah tipe karyawan yang mengerjakan tugasnya sesuai prosedur operasional yang ada. Dalam film digambarkan anggota tim terdiri dari para akhli akrobat, pencopet ulung, penyadap elektronik, penyadap komputer, ahli menyamar, ahli transportasi dsb.
Idealnya susunan tim perlu terdiri dari 4 tipe orang tersebut.
Jika anggota tim terdiri dari para Kelinci, maka tim akan terus mendapatkan ide-ide kreatif sampai berakhirnya kehidupan manusia.
Tim yang terdiri dari para tupai akan bekerja dengan pola yang sama, dari zaman purba hingga zaman informasi seperti sekarang.
Untuk anggota tim yang terdiri dari burung hantu, bisa dipastikan tim tersebut akan menghasilkan rencana seperti budget plan, jadwal cuti, pembagian tigas dsb.
Sebaliknya tim yang terdiri dari kura-kura akan terlibat nostalgia sepanjang masa.
Disini anda perlu memperhitungkan tipe manusia yang ada dalam tim Anda.
Anda pasti pernah mengalami hal ini. Sebuah tim dibentuk, dan anda termasuk didalamnya. Tim ini bisa tim kecil dari divisi dimana anda bekerja, tim antar divisi, tim karang taruna, tim perayaan HUT 17 Agustus, tim perayaan Tahun Baru dan sebagainya.
Ada beberapa kemungkinan yang terjadi adalah :
Tim terdiri dari orang-orang yang akhli di bidang masing-masing, bekerja sama saling melengkapi dan semuanya sukses mencapai tujuan. Bisa juga terjadi tim terdiri dari orang-orang tidak kompeten sehingga tujuan tim tidak tercapai.
Yang menyedihkan adalah tim yang terdiri dari orang-orang kompeten, tapi gagal total mencapai tujuan yang diinginkan. Kondisi yang terjadi antara lain: semua anggota bicara terus & tidak ada action, semua anggota bikin rencana terus & tidak ada wujudnya, semua anggota tim bekerja tanpa arah dan bisa juga semua anggota tim bekerja lurus sesuai pola di masa lalu. Fenomena terakhir cukup banyak terjadi, dimanapun di dunia.
Untuk mempermudah pemahaman, artikel ini mengutip cerita film terkenal “The Ocean Eleven”. Film ini mengisahkan sebuah tim yang dibentuk untuk merampok 3 kasino di Las Vegas dalam 1 malam, ketika berlangsung pertandingan tinju dan tanpa kekerasan.
Menurut Robert G Allen dalam bukunya “The One Minute Millionaure”, manusia yang bekerja dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu:
1. Kelinci
Danny Ocean berperan sebagai Kelinci, yaitu orang yang memiliki imajinasi paling liar. Mereka termasuk cerdas karena dapat berpikir di luar aturan baku yang ada.Istilahnya adalah “out of the box”. Jika tidak memiliki teman tipe burung hantu, kura-kura dan tupai, orang tipe kelinci dapat menjadi orang yang menyebalkan karena dapat berpindah dari 1 ide ke ide lain dengan cepat. Danny Ocean adalah orang yang punya ide “Edan” merampok 3 kasino sekaligus dimana pemiliknya adalah orang paling kejam di dunia judi.
2. Burung hantu
Mereka yang termasuk kelompok burung hantu – seperti Rusty Ryan – dalam film tsb – adalah mereka yang mampu menyusun rencana detail untuk mewujudkan ide dari si Kelinci. Dalam film, Rusty menyusun detail rencana tentang perekrutan anggota tim, mencari pihak yang mampu mendanai operasi perampokan, mencari skill yang dibutuhkan, mencari peralatan dan mencari peluang.
3. Kura-kura
Ini adalah kelompok manusia yang sedikit pesimis sehingga selalu berusaha mencari celah menemukan kelemahan suatu peluang. Manusia tipe ini dibutuhkan agar rencana yang dibuat tim dapat dinilai dengan objektif.
4. Tupai
Mereka yang termasuk kelompok ini adalah tipe karyawan yang mengerjakan tugasnya sesuai prosedur operasional yang ada. Dalam film digambarkan anggota tim terdiri dari para akhli akrobat, pencopet ulung, penyadap elektronik, penyadap komputer, ahli menyamar, ahli transportasi dsb.
Idealnya susunan tim perlu terdiri dari 4 tipe orang tersebut.
Jika anggota tim terdiri dari para Kelinci, maka tim akan terus mendapatkan ide-ide kreatif sampai berakhirnya kehidupan manusia.
Tim yang terdiri dari para tupai akan bekerja dengan pola yang sama, dari zaman purba hingga zaman informasi seperti sekarang.
Untuk anggota tim yang terdiri dari burung hantu, bisa dipastikan tim tersebut akan menghasilkan rencana seperti budget plan, jadwal cuti, pembagian tigas dsb.
Sebaliknya tim yang terdiri dari kura-kura akan terlibat nostalgia sepanjang masa.
Disini anda perlu memperhitungkan tipe manusia yang ada dalam tim Anda.
Rabu, 21 Juli 2010
Biaya Kesuksesan
Oleh: Anthony Dio Martin (diambil dari milis resonansi)
Sering kali, kita bisa belajar banyak dari orang yang kita bantu. Setidak-tidaknya itulah yang sering saya alami. Bukannya mengambil keuntungan dari mereka, tetapi rupanya beginilah cara alam mengajarkan sesuatu kepada kita yakni melalui pengalaman orang lain.
Nah, terkait dengan statement tersebut, baru-baru ini saya melakukan terapi dengan seorang entreprenuer yang bisnisnya 'kembang kempis'. Ketika saya lacak masa lalunya, ternyata saya menemukan satu sumber utamanya yakni, "Takut dengan risiko menjadi sukses!"
Lho?! Secara logis, mungkin hal ini kedengarannya tidak masuk akal. Setidak-tidaknya itulah yang mungkin Anda pikirkan. Namun, pada kenyataannya ada banyak orang yang 'gagal' karena takut dengan risiko kesuksesan.
Pada kasus si entrepreneur yang saya terapi tersebut, kenyataannya menunjukkan bahwa ia takut menjadi seperti ayahnya, yang ketika sukses justru menjadi sumber malapetaka bagi keluarganya.
Banyak keluarga jauhnya yang mulai berdatangan dan sangat mengganggu kehidupan pribadi keluarga mereka hingga orangtua mereka akhirnya cerai.
Biaya-biaya kesuksesan
Nah, bicara soal biaya kesuksesan yang seringkali menjadi momok bagi kebanyakan orang. Apa saja sih biaya kesuksesan yang seringkali membuat orang takut untuk berhasil? Tentu saja, kadang-kadang biaya kesuksesan yang membuat mereka cemas dan khawatir ini tidak selalu benar dan kedengarannya terkadang, tidak logis.
Namun, bagi mereka yang laju kariernya terhambat, setidak-tidaknya inilah beberapa alasan yang diciptakan oleh bawah sadar mereka untuk menge'rem'keberhasilan mereka. Apa saja biayanya?
Biaya pertama yang ditakutkan adalah biaya 'disemutin'. Dalam hal ini, memang tak meng-herankan jika orang-orang yang sukses, akhirnya akan banyak orang yang datang kepadanya.
Keperluannya pun beragam. Seperti dikatakan oleh seorang pemenang lotere di Amerika, "Bahkan, orang-orang yang berdatangan kepada saya bukan hanya saja orang yang tidak dikenal tetapi saudara-saudara yang tadinya tidak pernah jumpa ataupun tidak pernah peduli, biasanya akan mulai lengket dan berdatangan."
Biaya sukses kedua adalah 'diliatin'. Di sinilah orang-orang yang sukses dan berhasil biasanya akan kehilangan privacy-nya karena ke mana-mana orang mengenalnya, menyalaminya bahkan mengajak berfoto.
Saya pernah ngobrol dengan seorang politikus terkenal dan ia mengatakan, "Menjadi terkenal itu menyenangkan. Tetapi, pada saat yang bersamaan, saya juga kehilangan privacy saya.Ke mana-mana pergi, semua mata memandang kepada saya".
Kisah ini sering kali terjadi pada para selebritis terkemuka ataupun public figure. Tak meng-herankan jika beberapa selebritas di Amerika, seperti Madonna atau almarhum Michael Jackson, sampai terpaksa menyamar tatkala mau pergi ke luar karena ke mana-mana selalu dibuntuti para paparazi.
Sebenarnya, bukan saja kehilangan privacy, tetapi mereka pun akan 'diliatin' setiap gerak-gerik, sikap, dan tindakan mereka. Kalau tindakan orang yang 'biasa-biasa' saja, umumnya tidak akan dianggap, tetapi semua komentar dan perbuatan orang-orang yang terkenal, biasanya justru akan dapat sorotan yang lebih tajam.
Biaya sukses ketiga adalah 'diomongin'. Tentu bukan hal yang aneh jika menjadi orang ter-kenal berarti risikonya adalah digosipkan atau dibicarakan.
Bahkan semakin tinggi posisi kita, risiko untuk dibicarakan akan semakin tinggi. Dalam pekerjaan misalnya, yang biasanya menjadi target gosip para karyawan biasanya adalah kehidupan bos-bos mereka.
Tentu saja, yang namanya digosipin, maka bisa beredar antara fakta yang bercampur de-ngan opini-opini yang menjadi 'bumbu-bumbu'-nya.
Terkadang, diomongin seperti ini bisa membuat karier hancur ataupun memberikan masalah baru dalam kehidupan pribadi, termasuk stres yang luar biasa.
Seperti, pernah terjadi dalam sebuah acara tayangan soal gosip para selebritas di TV, yaitu seorang artis yang baru saja cerai mengatakan dengan kesal, "Saya sudah kenyang dengan berbagai gosip soal saya. Jangan ditambahkan lagi!"
Biaya sukses keempat adalah 'dijahatin'. Salah satu risiko lain menjadi sukses adalah menciptakan musuh-musuh yang tidak senang dengan kesuksesan dan keberhasilan Anda.
Biasa jadi mereka adalah kompetitor-kompetitor bisnis Anda, yang lebih kurang beruntung. Ataupun, yang baru saja Anda kalahkan. Akibatnya, mereka berusaha melakukan apa pun, supaya Anda bisa jatuh dan gagal.
Bahkan, bukan hanya ini saja, 'dijahatin' bisa berakibat hingga nyawa Anda direnggut, dengan berbagai upaya oleh orang-orang yang benci, iri ataupun tak senang melihat sukses Anda.
Mengantisipasi biaya
Menjadi sukses tentunya menjadi impian setiap orang, tetapi satu hal yang perlu disadari adalah kesuksesan tersebut datang, bukannya tanpa biaya ataupun ongkos yang harus dibayar.
Tidaklah mengherankan jika ini berakibat, bukannya Anda menggerakkan diri Anda mencapai sukses, justru 'tanpa sadar' Anda berlayar menjauhinya. Nah, bagaimana cara terbaik menyikapinya?
Langkah pertama tentunya, sudah siap dan paham akan adanya risiko kesuksesan ataupun harga yang harus dibayar. Dengan cara ini, maka tatkala kesuksesan menghampiri kita dengan berbagai keuntungan dan ongkos yang mesti dibayar, maka kita telah siap.
Banyak orang yang ingin sekali sukses dan tatkala mencapai suksesnya, justru menyabotase kesuksesan mereka karena merasa tidak sanggup membayar ongkos kesuksesan ini.
Langkah kedua adalah mengubah biaya-biaya di atas justru menjadi nilai tambah dan manfaat bagi Anda. Misalkan saja, menjadi sukses adalah diperhatikan, dicontoh, dan dilihat perilaku kita.
Maka, dengan demikian, kita pun bisa menyebarkan pengaruh yang baik lewat tindakan dan kesuksesan kita. Sebagai contoh, pemain sepak bola terkenal, Kaka, justru menggunakan popularitasnya untuk mengajarkan soal kecintaan kepada keluarga.
Pengaruhnya menjadi begitu besar karena selain dia adalah pemain bola terkenal, orang pun mendengarkan apa yang ia katakan. Begitu pula, orang-orang yang 'menyemut' kepada Anda, sebenarnya bisa Anda pengaruhi secara positif.
Langkah ketiga, tentunya menyadari bahwa tidak semua kesuksesan pasti harus dibayar dengan biaya yang telah disebutkan. Saya menge-nal banyak orang yang sukses, tetapi keluarganya justru semakin mendukung dan memberinya motivasi.
Bahkan, sanak saudara dan familinya justru datang memberinya dukungan moril dan mete-riel yang semakin kuat untuk mempertahankan kesuksesannya.
Dengan demikian, berarti sangat penting bagi kita untuk mengetes dan melawan 'self talk' dalam diri kita yang negatif mengenai sukses.
Setiap kali kita melihat diri kita mulai mengatakan hal-hal buruk tentang kesuksesan kita, mulailah kita bantah sendiri omongan negatif di pikiran kita tersebut.
Janganlah sampai sebelum kita meraih sukses, kita sendiri sudah mengorupsi kesuksesan kita. Ataupun, ketika kita sampai di puncak kesuksesan, justru pikiran kitalah yang menyabotase keberhasilan kita sendiri.
Memang ada ongkos menjadi sukses, tetapi pikirkanlah hal-hal positif yang akan Anda raih dari kesuksesan itu. Rasanya, akan jauh lebih menyenangkan daripada ongkos yang harus dibayar. Dengan demikian, kita bahkan lebih siap lagi untuk meraih sukses kita!
Sering kali, kita bisa belajar banyak dari orang yang kita bantu. Setidak-tidaknya itulah yang sering saya alami. Bukannya mengambil keuntungan dari mereka, tetapi rupanya beginilah cara alam mengajarkan sesuatu kepada kita yakni melalui pengalaman orang lain.
Nah, terkait dengan statement tersebut, baru-baru ini saya melakukan terapi dengan seorang entreprenuer yang bisnisnya 'kembang kempis'. Ketika saya lacak masa lalunya, ternyata saya menemukan satu sumber utamanya yakni, "Takut dengan risiko menjadi sukses!"
Lho?! Secara logis, mungkin hal ini kedengarannya tidak masuk akal. Setidak-tidaknya itulah yang mungkin Anda pikirkan. Namun, pada kenyataannya ada banyak orang yang 'gagal' karena takut dengan risiko kesuksesan.
Pada kasus si entrepreneur yang saya terapi tersebut, kenyataannya menunjukkan bahwa ia takut menjadi seperti ayahnya, yang ketika sukses justru menjadi sumber malapetaka bagi keluarganya.
Banyak keluarga jauhnya yang mulai berdatangan dan sangat mengganggu kehidupan pribadi keluarga mereka hingga orangtua mereka akhirnya cerai.
Biaya-biaya kesuksesan
Nah, bicara soal biaya kesuksesan yang seringkali menjadi momok bagi kebanyakan orang. Apa saja sih biaya kesuksesan yang seringkali membuat orang takut untuk berhasil? Tentu saja, kadang-kadang biaya kesuksesan yang membuat mereka cemas dan khawatir ini tidak selalu benar dan kedengarannya terkadang, tidak logis.
Namun, bagi mereka yang laju kariernya terhambat, setidak-tidaknya inilah beberapa alasan yang diciptakan oleh bawah sadar mereka untuk menge'rem'keberhasilan mereka. Apa saja biayanya?
Biaya pertama yang ditakutkan adalah biaya 'disemutin'. Dalam hal ini, memang tak meng-herankan jika orang-orang yang sukses, akhirnya akan banyak orang yang datang kepadanya.
Keperluannya pun beragam. Seperti dikatakan oleh seorang pemenang lotere di Amerika, "Bahkan, orang-orang yang berdatangan kepada saya bukan hanya saja orang yang tidak dikenal tetapi saudara-saudara yang tadinya tidak pernah jumpa ataupun tidak pernah peduli, biasanya akan mulai lengket dan berdatangan."
Biaya sukses kedua adalah 'diliatin'. Di sinilah orang-orang yang sukses dan berhasil biasanya akan kehilangan privacy-nya karena ke mana-mana orang mengenalnya, menyalaminya bahkan mengajak berfoto.
Saya pernah ngobrol dengan seorang politikus terkenal dan ia mengatakan, "Menjadi terkenal itu menyenangkan. Tetapi, pada saat yang bersamaan, saya juga kehilangan privacy saya.Ke mana-mana pergi, semua mata memandang kepada saya".
Kisah ini sering kali terjadi pada para selebritis terkemuka ataupun public figure. Tak meng-herankan jika beberapa selebritas di Amerika, seperti Madonna atau almarhum Michael Jackson, sampai terpaksa menyamar tatkala mau pergi ke luar karena ke mana-mana selalu dibuntuti para paparazi.
Sebenarnya, bukan saja kehilangan privacy, tetapi mereka pun akan 'diliatin' setiap gerak-gerik, sikap, dan tindakan mereka. Kalau tindakan orang yang 'biasa-biasa' saja, umumnya tidak akan dianggap, tetapi semua komentar dan perbuatan orang-orang yang terkenal, biasanya justru akan dapat sorotan yang lebih tajam.
Biaya sukses ketiga adalah 'diomongin'. Tentu bukan hal yang aneh jika menjadi orang ter-kenal berarti risikonya adalah digosipkan atau dibicarakan.
Bahkan semakin tinggi posisi kita, risiko untuk dibicarakan akan semakin tinggi. Dalam pekerjaan misalnya, yang biasanya menjadi target gosip para karyawan biasanya adalah kehidupan bos-bos mereka.
Tentu saja, yang namanya digosipin, maka bisa beredar antara fakta yang bercampur de-ngan opini-opini yang menjadi 'bumbu-bumbu'-nya.
Terkadang, diomongin seperti ini bisa membuat karier hancur ataupun memberikan masalah baru dalam kehidupan pribadi, termasuk stres yang luar biasa.
Seperti, pernah terjadi dalam sebuah acara tayangan soal gosip para selebritas di TV, yaitu seorang artis yang baru saja cerai mengatakan dengan kesal, "Saya sudah kenyang dengan berbagai gosip soal saya. Jangan ditambahkan lagi!"
Biaya sukses keempat adalah 'dijahatin'. Salah satu risiko lain menjadi sukses adalah menciptakan musuh-musuh yang tidak senang dengan kesuksesan dan keberhasilan Anda.
Biasa jadi mereka adalah kompetitor-kompetitor bisnis Anda, yang lebih kurang beruntung. Ataupun, yang baru saja Anda kalahkan. Akibatnya, mereka berusaha melakukan apa pun, supaya Anda bisa jatuh dan gagal.
Bahkan, bukan hanya ini saja, 'dijahatin' bisa berakibat hingga nyawa Anda direnggut, dengan berbagai upaya oleh orang-orang yang benci, iri ataupun tak senang melihat sukses Anda.
Mengantisipasi biaya
Menjadi sukses tentunya menjadi impian setiap orang, tetapi satu hal yang perlu disadari adalah kesuksesan tersebut datang, bukannya tanpa biaya ataupun ongkos yang harus dibayar.
Tidaklah mengherankan jika ini berakibat, bukannya Anda menggerakkan diri Anda mencapai sukses, justru 'tanpa sadar' Anda berlayar menjauhinya. Nah, bagaimana cara terbaik menyikapinya?
Langkah pertama tentunya, sudah siap dan paham akan adanya risiko kesuksesan ataupun harga yang harus dibayar. Dengan cara ini, maka tatkala kesuksesan menghampiri kita dengan berbagai keuntungan dan ongkos yang mesti dibayar, maka kita telah siap.
Banyak orang yang ingin sekali sukses dan tatkala mencapai suksesnya, justru menyabotase kesuksesan mereka karena merasa tidak sanggup membayar ongkos kesuksesan ini.
Langkah kedua adalah mengubah biaya-biaya di atas justru menjadi nilai tambah dan manfaat bagi Anda. Misalkan saja, menjadi sukses adalah diperhatikan, dicontoh, dan dilihat perilaku kita.
Maka, dengan demikian, kita pun bisa menyebarkan pengaruh yang baik lewat tindakan dan kesuksesan kita. Sebagai contoh, pemain sepak bola terkenal, Kaka, justru menggunakan popularitasnya untuk mengajarkan soal kecintaan kepada keluarga.
Pengaruhnya menjadi begitu besar karena selain dia adalah pemain bola terkenal, orang pun mendengarkan apa yang ia katakan. Begitu pula, orang-orang yang 'menyemut' kepada Anda, sebenarnya bisa Anda pengaruhi secara positif.
Langkah ketiga, tentunya menyadari bahwa tidak semua kesuksesan pasti harus dibayar dengan biaya yang telah disebutkan. Saya menge-nal banyak orang yang sukses, tetapi keluarganya justru semakin mendukung dan memberinya motivasi.
Bahkan, sanak saudara dan familinya justru datang memberinya dukungan moril dan mete-riel yang semakin kuat untuk mempertahankan kesuksesannya.
Dengan demikian, berarti sangat penting bagi kita untuk mengetes dan melawan 'self talk' dalam diri kita yang negatif mengenai sukses.
Setiap kali kita melihat diri kita mulai mengatakan hal-hal buruk tentang kesuksesan kita, mulailah kita bantah sendiri omongan negatif di pikiran kita tersebut.
Janganlah sampai sebelum kita meraih sukses, kita sendiri sudah mengorupsi kesuksesan kita. Ataupun, ketika kita sampai di puncak kesuksesan, justru pikiran kitalah yang menyabotase keberhasilan kita sendiri.
Memang ada ongkos menjadi sukses, tetapi pikirkanlah hal-hal positif yang akan Anda raih dari kesuksesan itu. Rasanya, akan jauh lebih menyenangkan daripada ongkos yang harus dibayar. Dengan demikian, kita bahkan lebih siap lagi untuk meraih sukses kita!
Wining Spirit – Rahasia Tindakan
Ada 4 poin yang menjadi rahasia dalam sebuah tindakan. Poin yang pertama adalah no action, nothing happen. Ketika anda tidak melakukan apa-apa, maka tidak akan ada keajaiban yang terjadi.
Saya teringat dengan sebuah kisah yang sangat menyentuh perasaan saya. Suatu saat, seorang ibu, karena miskin dan tidak punya uang, dia terpaksa melahirkan di pintu gerbang dari sebuah sekolah. Anak tadi lahir dan tumbuh besar menjadi seorang anak yang baik. Kemudian beberapa saat ketika masa kecilnya, anak tadi punya gangguan dengan saraf mata dan saraf wajahnya, sehingga wajahnya tidak simetris, atau condong miring sebelah. Anak tadi tumbuh menjadi anak yang besar, punya satu impian, bahwa ia ingin menjadi seorang pemain film yang terkenal.
Waktupun berlalu, diapun mengambil banyak kursus-kursus akting, kursus2 untuk menunjang dia untuk menjadi aktor yang terkenal. Tapi karena wajahnya yang tidak simetris, ditambah dengan cara bicaranya yang gagap, dia tidak pernah diterima untuk menjadi bagian dari sebuah film, apalagi menjadi seorang bintang film.
Untuk mendapatkan peran2 kecil, atau peran2 pengganti, atau peran2 yang hampir tidak ada artinya, dia harus menunggu, dan tidak mau pulang di depan pintu dari direktor dari sebuah film. Sehingga akhirnya direktor tadi menjadi kasihan karena diteror terus, akhirnya dia diberikan peran2 kecil.
Istrinya menyarankan dia untuk melupakan segala impian gilanya menjadi seorang aktor. Karena hidup dalam kemiskinan, dan dia tidak punya pekerjaan tetap selain terus bermimpi menjadi bintang film, istrinya menggugat cerai, dan meninggalkan dia. Di satu saat dimana orang ini mengalami titik terendah dalam hidupnya. Di satu musim dingin, dia menonton sebuah tayangan tinju yang menggetarkan hatinya. Ketika itu, orang ini melihat suatu pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Weirdner. Chuck Weirdner adalah petinju yang dijuluki ayam sayur.
Dia diprediksikan bahwa tidak akan bisa bertahan lebih dari 3 ronde menghadapi Mohammad Ali. Akan tetapi apa yang terjadi ketika Chuck Weirdner dipukul rubuh, dia bangun lagi. Ketika dipukul rubuh, dia bangun lagi. Ketika dipukul rubuh, dia bangun lagi. Waktu itu belum ada peraturan bahwa 3 kali dipukul rubuh harus berhenti, karena itu tetap dilanjutkan pertandingannya. Dan Chuck Weirdner ini bisa menyelesaikan 15 ronde, walaupun ia akhirnya kalah dengan angka mutlak. Tapi ternyata dia menunjukkan keteguhan hatinya, dia tidak bisa dipukul rubuh oleh Mohammad Ali.
Ketika menonton pertandingan tinju ini, orang ini sangat termotivasi. 72 jam nonstop ia menulis sebuah naskah film yang menurut dia sangat bagus dan sangat dramatisir. Ia menawarkan dari satu produser ke produser yang lain, dari produser yang satu ke produser yang lain, dari produser yang satu ke produser yang lain. 1855 kali dia membawa naskah filmnya, dan akhirnya dia diterima. Ketika ia diterima oleh sebuah produser film, dan produser film katakan ok kami akan mempertimbangkan dan kami akan mencoba untuk memproduksi filmnya. Waktu itu, dia diberikan tawaran 70 ribu USD sebagai penulis skenario dari film tadi.
Orang tadi mengatakan, saya tidak ingin hanya menjadi seorang penulis skenario, tapi saya ingin menjadi seorang aktor utama dari film tadi. Si produsernya katakan no, kamu cukup saja menjadi seorang penulis skenario, kamu tidak perlu menjadi seorang aktor.
Akhirnya perdebatanpun berlangsung, akhirnya si produser tadi katakan ok, saya berikan anda pilihan, anda ambil atau anda tinggalkan. Si orang tadi katakan, saya tinggalkan. Selang beberapa saat kemudian, si produser film tadi akhirnya memanggil orang tadi. Ok, suruh panggillah orang tadi. Ketemu lagi, hal pertama yang ditanyakan adalah I’m the actor? Si produser tadi katakan no, you are not the actor, tetapi tawarannya kami naikkan dari 70 ribu USD menjadi 225 ribu USD. Take it or leave it? Orang tadi katakan leave it, dia pun pulang.
Akhirnya beberapa saat kemudian, si produser tadi memangggil lagi orang tadi. Ketika orang tadi dipanggil lagi produser katakan ok ok ok, sekarang tawarannya kami naikkan, 500 ribu USD. Take it or leave it? Orang tadi hanya katakan 1 hal, I’m the actor? Si produser tadi tetap katakan, no, you are not the actor, kamu adalah seorang penulis skenario. Orang tadi katakan, leave it. Dia pun pulang lagi. Lalu akhirnya singkat cerita, tawaran tadi dinaikkan hingga jadi 1 juta USD, orang tadi tetap ngotot, dia harus menjadi seorang pemeran utama dalam naskah yang ia tuliskan. Akhirnya si produser tadi pun menyerah, karena keteguhan hati dari orang ini, mereka pun memutuskan untuk memproduksi filmnya dengan catatan ia hanya dibayar 30 ribu USD, dan sistemnya adalah bagi hasil kalau nanti hasilnya untung, film tadi pun dibuat dengan budget maksimal 1 juta USD.
Anda tahu siapa orang yang punya keteguhan hati yang luar biasa? Filmnya berjudul Rockie, dan orang tadi bernama Sivestre Stalone. Rockie I, II, III, IV, V, dan ia membintangi beberapa film Rambo, dan banyak film yang lain. Semuanya berawal dari keteguhan hati, dan action yang tidak pernah berhenti.
Sekali lagi, secret of action yang pertama adalah no action, nothing heaven.Yang kedua adalah tidak ada yang namanya gagal. Gagal adalah ketika anda berhenti mencoba melakukan sesuatu. Selama anda belum berhenti, selalu ada peluang untuk berhasil.
Rahasia yang ketiga adalah miliki alasan positif yang kuat. Kenapa anda mau untuk bertindak? Ketika alasan anda menjadi kuat, tantangan atau rintangan anda menjadi lemah. Sebaliknya, ketika alasan anda untuk bertindak menjadi lemah, tantangan anda menjadi besar, lebih besar, dan menjadi sangat besar. Yang keempat adalah jagalah motivasi anda untuk selalu melakukan take action.
di Copy dari TDWCLUB
Saya teringat dengan sebuah kisah yang sangat menyentuh perasaan saya. Suatu saat, seorang ibu, karena miskin dan tidak punya uang, dia terpaksa melahirkan di pintu gerbang dari sebuah sekolah. Anak tadi lahir dan tumbuh besar menjadi seorang anak yang baik. Kemudian beberapa saat ketika masa kecilnya, anak tadi punya gangguan dengan saraf mata dan saraf wajahnya, sehingga wajahnya tidak simetris, atau condong miring sebelah. Anak tadi tumbuh menjadi anak yang besar, punya satu impian, bahwa ia ingin menjadi seorang pemain film yang terkenal.
Waktupun berlalu, diapun mengambil banyak kursus-kursus akting, kursus2 untuk menunjang dia untuk menjadi aktor yang terkenal. Tapi karena wajahnya yang tidak simetris, ditambah dengan cara bicaranya yang gagap, dia tidak pernah diterima untuk menjadi bagian dari sebuah film, apalagi menjadi seorang bintang film.
Untuk mendapatkan peran2 kecil, atau peran2 pengganti, atau peran2 yang hampir tidak ada artinya, dia harus menunggu, dan tidak mau pulang di depan pintu dari direktor dari sebuah film. Sehingga akhirnya direktor tadi menjadi kasihan karena diteror terus, akhirnya dia diberikan peran2 kecil.
Istrinya menyarankan dia untuk melupakan segala impian gilanya menjadi seorang aktor. Karena hidup dalam kemiskinan, dan dia tidak punya pekerjaan tetap selain terus bermimpi menjadi bintang film, istrinya menggugat cerai, dan meninggalkan dia. Di satu saat dimana orang ini mengalami titik terendah dalam hidupnya. Di satu musim dingin, dia menonton sebuah tayangan tinju yang menggetarkan hatinya. Ketika itu, orang ini melihat suatu pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Weirdner. Chuck Weirdner adalah petinju yang dijuluki ayam sayur.
Dia diprediksikan bahwa tidak akan bisa bertahan lebih dari 3 ronde menghadapi Mohammad Ali. Akan tetapi apa yang terjadi ketika Chuck Weirdner dipukul rubuh, dia bangun lagi. Ketika dipukul rubuh, dia bangun lagi. Ketika dipukul rubuh, dia bangun lagi. Waktu itu belum ada peraturan bahwa 3 kali dipukul rubuh harus berhenti, karena itu tetap dilanjutkan pertandingannya. Dan Chuck Weirdner ini bisa menyelesaikan 15 ronde, walaupun ia akhirnya kalah dengan angka mutlak. Tapi ternyata dia menunjukkan keteguhan hatinya, dia tidak bisa dipukul rubuh oleh Mohammad Ali.
Ketika menonton pertandingan tinju ini, orang ini sangat termotivasi. 72 jam nonstop ia menulis sebuah naskah film yang menurut dia sangat bagus dan sangat dramatisir. Ia menawarkan dari satu produser ke produser yang lain, dari produser yang satu ke produser yang lain, dari produser yang satu ke produser yang lain. 1855 kali dia membawa naskah filmnya, dan akhirnya dia diterima. Ketika ia diterima oleh sebuah produser film, dan produser film katakan ok kami akan mempertimbangkan dan kami akan mencoba untuk memproduksi filmnya. Waktu itu, dia diberikan tawaran 70 ribu USD sebagai penulis skenario dari film tadi.
Orang tadi mengatakan, saya tidak ingin hanya menjadi seorang penulis skenario, tapi saya ingin menjadi seorang aktor utama dari film tadi. Si produsernya katakan no, kamu cukup saja menjadi seorang penulis skenario, kamu tidak perlu menjadi seorang aktor.
Akhirnya perdebatanpun berlangsung, akhirnya si produser tadi katakan ok, saya berikan anda pilihan, anda ambil atau anda tinggalkan. Si orang tadi katakan, saya tinggalkan. Selang beberapa saat kemudian, si produser film tadi akhirnya memanggil orang tadi. Ok, suruh panggillah orang tadi. Ketemu lagi, hal pertama yang ditanyakan adalah I’m the actor? Si produser tadi katakan no, you are not the actor, tetapi tawarannya kami naikkan dari 70 ribu USD menjadi 225 ribu USD. Take it or leave it? Orang tadi katakan leave it, dia pun pulang.
Akhirnya beberapa saat kemudian, si produser tadi memangggil lagi orang tadi. Ketika orang tadi dipanggil lagi produser katakan ok ok ok, sekarang tawarannya kami naikkan, 500 ribu USD. Take it or leave it? Orang tadi hanya katakan 1 hal, I’m the actor? Si produser tadi tetap katakan, no, you are not the actor, kamu adalah seorang penulis skenario. Orang tadi katakan, leave it. Dia pun pulang lagi. Lalu akhirnya singkat cerita, tawaran tadi dinaikkan hingga jadi 1 juta USD, orang tadi tetap ngotot, dia harus menjadi seorang pemeran utama dalam naskah yang ia tuliskan. Akhirnya si produser tadi pun menyerah, karena keteguhan hati dari orang ini, mereka pun memutuskan untuk memproduksi filmnya dengan catatan ia hanya dibayar 30 ribu USD, dan sistemnya adalah bagi hasil kalau nanti hasilnya untung, film tadi pun dibuat dengan budget maksimal 1 juta USD.
Anda tahu siapa orang yang punya keteguhan hati yang luar biasa? Filmnya berjudul Rockie, dan orang tadi bernama Sivestre Stalone. Rockie I, II, III, IV, V, dan ia membintangi beberapa film Rambo, dan banyak film yang lain. Semuanya berawal dari keteguhan hati, dan action yang tidak pernah berhenti.
Sekali lagi, secret of action yang pertama adalah no action, nothing heaven.Yang kedua adalah tidak ada yang namanya gagal. Gagal adalah ketika anda berhenti mencoba melakukan sesuatu. Selama anda belum berhenti, selalu ada peluang untuk berhasil.
Rahasia yang ketiga adalah miliki alasan positif yang kuat. Kenapa anda mau untuk bertindak? Ketika alasan anda menjadi kuat, tantangan atau rintangan anda menjadi lemah. Sebaliknya, ketika alasan anda untuk bertindak menjadi lemah, tantangan anda menjadi besar, lebih besar, dan menjadi sangat besar. Yang keempat adalah jagalah motivasi anda untuk selalu melakukan take action.
di Copy dari TDWCLUB
Rabu, 14 Juli 2010
18 Rahasia Sukses Anthony Robbins
18 Rahasia Sukses Anthony Robbins
* Rahasia #1: Melibatkan audien dalam presentasi secepat mungkin.
* Rahasia #2: Komitmen Untuk Memberi Audien Lebih dari Yang Mereka harapkan.
* Rahasia #3: Secara konstan upgrade materi anda untuk memastikan bahwa anda memberikan informasi yang terbaik kepada audien anda.
* Rahasia #4: Jangan mengingat / menghafalkan materi dan pembicaraan anda, tapi
* jadilah 'produk' dari materi anda.
* Rahasia #5: Lakukan hubungan dengan audien anda melalui beberapa cara seperti humor, kisah hidup, cerita, body language dll.
* Rahasia #6: Ingatlah bahwa apa yang anda jual (sampaikan) bukan hanya kata-kata tapi perasaan dan emosi.
* Rahasia #7: Jika anda ingin berbicara dengan perasaan, anda harus menjadi penuh emosi tentang topik anda.
* Rahasia #8: Gunakan tubuh anda untuk mendukung apa yang anda sampaikan.
* Rahasia #9: Gunakan nada suara untuk menciptakan variasi emosi melalui presentasi anda.
* Rahasia #10: Humor adalah pelumas yang membantu pesan anda lebih lembut.
* Rahasia #11: Pastikan bahwa anda telah melakukan segala upaya yang bisa anda perbuat untuk membuat topik anda menjadi relevan dan bermanfaat bagi audien anda.
* Rahasia #12: Beri audien anda contoh yang spesifik/jelas konsekuensi apa yang terjadi jika mereka tidak segera 'take action' terhadap pesan anda. Mengikuti pesan anda akan memberi mereka manfaat nyata yang akan mereka terima jika mereka melakukan apa yang anda sampaikan.
* Rahasia #13: Cara yang paling efektif untuk mengilustrasikan pesan anda adalah melalui kekuatan sebuah cerita.
* Rahasia #14: Anda tidak harus menjadi sempurna dalam berbicara. Pesan atau cerita yang penuh emosi dan energy yang akan selalu diingat oleh audien anda.
* Rahasia #15: Jalan untuk menjadi pembicara terbaik adalah berbicaralah sesering mungkin, sesering anda bisa.
* Rahasia #16: Seluruh hidup anda berubah di saat anda mengambil keputusan dalam hidup anda.
* Rahasia #17: Buatlah impian, goal dan apa yang anda inginkan dalam bentuk tertulis.
* Rahasia #18: Kunci untuk mencapai goal anda adalah anda membuat sesuatu menjadi "harus", dan "buatlah diri anda tidak bisa hidup tanpa goal anda."
Sumber : Markus Tan "Learning Motivator & Firewalk Trainer
* Rahasia #1: Melibatkan audien dalam presentasi secepat mungkin.
* Rahasia #2: Komitmen Untuk Memberi Audien Lebih dari Yang Mereka harapkan.
* Rahasia #3: Secara konstan upgrade materi anda untuk memastikan bahwa anda memberikan informasi yang terbaik kepada audien anda.
* Rahasia #4: Jangan mengingat / menghafalkan materi dan pembicaraan anda, tapi
* jadilah 'produk' dari materi anda.
* Rahasia #5: Lakukan hubungan dengan audien anda melalui beberapa cara seperti humor, kisah hidup, cerita, body language dll.
* Rahasia #6: Ingatlah bahwa apa yang anda jual (sampaikan) bukan hanya kata-kata tapi perasaan dan emosi.
* Rahasia #7: Jika anda ingin berbicara dengan perasaan, anda harus menjadi penuh emosi tentang topik anda.
* Rahasia #8: Gunakan tubuh anda untuk mendukung apa yang anda sampaikan.
* Rahasia #9: Gunakan nada suara untuk menciptakan variasi emosi melalui presentasi anda.
* Rahasia #10: Humor adalah pelumas yang membantu pesan anda lebih lembut.
* Rahasia #11: Pastikan bahwa anda telah melakukan segala upaya yang bisa anda perbuat untuk membuat topik anda menjadi relevan dan bermanfaat bagi audien anda.
* Rahasia #12: Beri audien anda contoh yang spesifik/jelas konsekuensi apa yang terjadi jika mereka tidak segera 'take action' terhadap pesan anda. Mengikuti pesan anda akan memberi mereka manfaat nyata yang akan mereka terima jika mereka melakukan apa yang anda sampaikan.
* Rahasia #13: Cara yang paling efektif untuk mengilustrasikan pesan anda adalah melalui kekuatan sebuah cerita.
* Rahasia #14: Anda tidak harus menjadi sempurna dalam berbicara. Pesan atau cerita yang penuh emosi dan energy yang akan selalu diingat oleh audien anda.
* Rahasia #15: Jalan untuk menjadi pembicara terbaik adalah berbicaralah sesering mungkin, sesering anda bisa.
* Rahasia #16: Seluruh hidup anda berubah di saat anda mengambil keputusan dalam hidup anda.
* Rahasia #17: Buatlah impian, goal dan apa yang anda inginkan dalam bentuk tertulis.
* Rahasia #18: Kunci untuk mencapai goal anda adalah anda membuat sesuatu menjadi "harus", dan "buatlah diri anda tidak bisa hidup tanpa goal anda."
Sumber : Markus Tan "Learning Motivator & Firewalk Trainer
Formula Sukses Anthony Robbins
Baik disengaja atau tidak, setiap orang menggunakan formula yang sama untuk sukses. Gunakan 4 langkah mudah berikut untuk mewujudkan apapun yang anda inginkan.
* Putuskan apa sebenarnya yang anda sangat inginkan. Harus spesifik! Karena semakin jelas keinginan anda, makin besar juga kekuatannya
* Take Action! Sekarang!! Bukan menunggu datangnya mood ,nanti jika ada waktu luang ataupun menunggu kondisi dan situasi yang pas (sempurna). Ambil tindakan sekarang juga!
* Cermati dengan teliti segala tindakan anda. Jangan habiskan energi pada hal yang jelas-jelas terbukti tidak akan berhasil mewujudkan keinginan anda.
* Rubah atau modifikasi tindakan anda sesuai kebutuhan sampai pada akhirnya tujuan tercapai.
* Putuskan apa sebenarnya yang anda sangat inginkan. Harus spesifik! Karena semakin jelas keinginan anda, makin besar juga kekuatannya
* Take Action! Sekarang!! Bukan menunggu datangnya mood ,nanti jika ada waktu luang ataupun menunggu kondisi dan situasi yang pas (sempurna). Ambil tindakan sekarang juga!
* Cermati dengan teliti segala tindakan anda. Jangan habiskan energi pada hal yang jelas-jelas terbukti tidak akan berhasil mewujudkan keinginan anda.
* Rubah atau modifikasi tindakan anda sesuai kebutuhan sampai pada akhirnya tujuan tercapai.
Langganan:
Postingan (Atom)